PENGALAMAN IKUT TEMU KAUM MUDA VINSENSIAN (TKMV) DI MALANG

Spread the love

Hallo, salam kenal. Perkenalkan nama saya Helga Paramitha Nindya relawan YKBS Surabaya. Saya ingin membagikan pengalaman selama mengikuti acara Temu Kaum Muda Vinsensian (TKMV) 2024 yang dilaksanakan pada tanggal 14-16 September 2024 di SMAK Santa Maria Malang. Saya berangkat bersama rombongan relawan YKBS pada Jumat, 13 September 2024. Kami berangkat pada sore jam 17.00 WIB. Setiba di SMAK Santa Maria Malang sekitar jam 19.30 saya dan perserta yang lain ikut membantu membersihkan ruangan dan menata barang-barang, kemudian kami bersama panitia dari Surabaya menginap di aula gereja paroki Santo Vincentius A Paulo Malang.

 

Esok harinya pada Sabtu, 14 September Jam. 11.00 WIB kami memulai registrasi dan disambut hangat oleh panitia Malang. Setelah kami registrasi kami diarahkan untuk beristirahat terlebih dahulu karena acara baru akan dimulai pada Jam. 15.00.

 

Awalnya saya mengira akan canggung satu dengan yang lain. Tetapi setelah acara dimulai ternyata saya mendapatkan sebuah nilai yaitu saling terbuka, saling menerima satu sama lain. Saya mencoba untuk memperkenalkan diri dengan peserta yang lain dan belajar lebih terbuka. Acara sangat seru mulai dari pagi sampai malam.  Dan diluar kebiasaan saya tanpa memegang HP selama acara berlangsung karena biasanya di rumah hanya tidur. Namun dengan acara ini saya dibentuk untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan menikmati prosesnya bersama, bertumbuh dan berkembang bersama dengan peserta yang lainya.

 

Acaranya juga seru kerena kami dibagi menjadi beberapa kelompok. Dengan dibuat kelompok saya mendapatkan teman baru dan bisa cerita-cerita. Saya lebih terbuka, di dalam kelompok juga saling menerima, dan saling support. Hari pertama yang berkesan yaitu saat mengikuti misa pembuka bersama.

Pada Minggu, 15 September 2024 saya mengikuti kegiatan mulai dari pengolahan batin, senam pagi, hingga kegiatan eksposure. Acara hari kedua sangat terkesan karena banyak hal yang saya pelajari dari bisa berelasi dengan orang miskin, saya bertemu dengan Ibu penjual jus dimana kisah ceritanya ingin mengumpulkan uang untuk biaya berobat cucunya yang mengalami kangker pada bagian kakinya. Pada peristiwa tersebut dapat saya refleksikan bahwa orang tua sudah berjuang keras untuk membiayai cucunya dengan penuh kasih sayang.

Saya juga bertemu dengan bapak penjual molen dimana saya bisa belajar mengenal kesetiaan. Disini saya juga belajar mengenal kalimat Surgito In Actio yang dalam bahasa Indonesia bisa diartikan lebih baik bertindak dari pada berkata-kata dan selanjutnya diakhiri dengan saling sharing dan bertukar cerita antar kelompok. Saya juga senang bisa saling berbagi cerita pengalaman selama eksposure.

 

Pada Senin 16 September 2024 merupakan hari terakhir untuk mengikuti acara TKMV. Saya belajar banyak dari mengikuti menjadi peserta TKMV. Dari hal-hal sederhana, peristiwa dan kebersamaan, saya mengingat juga bahwa setiap orang memiliki porsinya masing-masing dan kita tetap bisa selalu saling menerima dan saling terbuka untuk menjadi berkat bagi sesama manusia.

Terima kasih sudah membaca cerita pengalaman selama mengikuti kegiatan TKMV. Tuhan Senantiasa selalu memberkati.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *