“Kaum Muda Harus Lebih Banyak Bersyukur….” Pengalaman Mengikuti Temu Kaum Muda Vinsensian 2024 Di Malang
Perkenalkan nama saya Hastiana Rahayuningtyas. Pada hari Sabtu, 14 September sampai Senin, 16 September 2024 saya mengikuti kegiatan TKMV (Temu Kaum Muda Vinsensian) di SMAK Santa Maria Malang. Peserta yang hadir dari siswa SMP sampai sudah bekerja, bahkan juga Frater dan Suster. Mereka berasal dari berbagai tempat yaitu Malang, Surabaya, Bojonegoro, Blitar, Kediri, Jakarta, dan Kalimantan. Sesuai jadwal yang harusnya registrasi pk. 12.00-15.00 tetapi karena kami berangkat Jumat, 13 September 2024 sore untuk mempersiapkan diri dan menginap di Paroki Vinsensius A Paulo Malang.
Hari Sabtu, 14 September 2024 dibuka dengan Misa Pembukaan yang dipimpin oleh 4 (empat) Romo. Setelah Misa kami diberikan pengantar Eksposure untuk hari Minggu ke salah satu tempat di Malang seperti Pasar, TPA, Makam, dan lain-lain yang sudah ditentukan oleh panitia untuk mengamati, mewawancarai, dan mendengarkan cerita orang-orang mencari rejeki.
Hari Minggu, 15 September 2024 setiap kelompok ditugaskan ke tempat Eksposure baik itu jalan kaki, naik mobil, ataupun naik angkot. Kelompok saya mendapat tempat Eksposure di Pasar Besar Malang. Kami terdiri dari 7 orang yang dibagi lagi menjadi 3 bagian untuk bertugas di sekitar pasar tersebut. Kami naik angkot menuju ke Pasar Besar Malang. Di Pasar Besar ini, kami menjumpai orang yang berjualan di dalam maupun di luar, tukang becak, tukang parkir, dan sebagainya. Saya dengan 2 teman saya berjalan di sekitar pasar dan menemui 5 orang yaitu penjual krupuk, penjual jajanan pasar, penjual pentol, penjual es dawet ayu, tukang becak.
Berikut informasi yang didapat. Penjual krupuk ini sudah 20 tahun berjualan, mengambil krupuk dari orang dan menjualnya kembali. Dan kami tidak lupa untuk membeli barang dagangannya satu plastik seharga Rp 5.000,00. Penjual jajanan pasar rela bangun jam 1 pagi untuk menyiapkan jajanan yang dijual dan tutup pk. 10.00, harga mulai Rp 1.000,00 sampai Rp 1.500,00 kalau tidak habis biasanya dijual dengan harga lebih murah. Kamipun juga menjajakan kue untuk dimakan bersama. Penjual pentol membeli bahan-bahannya pada malam hari dan membuatnya juga subuh. Penjual es dawet ayu juga menyiapkan minuman dari pk. 02.00 dan tutup saat minumannya habis. Salah satu tukang becak sudah berusia 60 tahun dan sudah 30 tahun mengais rejeki sebagai tukang becak. Pencahariannya pun tidak menentu kadang dapat Rp 20.000 dan tidak mendapat uang. Mereka rela mengorbankan waktu, tenaga, modal untuk berjuang makan sehari-hari, pantang menyerah, dan semangat menjalani kehidupan sehari-hari untuk kebutuhan keluarganya. Dari pengalaman Eksposure yang saya dapat adalah sebagai kaum muda harus lebih banyak bersyukur, bersikap sederhana, bersemangat menjalani kehidupan, rela berkorban tenaga dan waktu untuk mencapai tujuan, pantang menyerah, dan tidak mengeluh.
Hari Senin, 16 September 2024 kamipun membuat Rencana Tindak Lanjut (RTL) ke depan. Puji Tuhan kegiatan TKMV 2024 dapat berjalan dengan lancar dan baik, semoga di tahun berikutnya memberikan banyak motivasi yang baik untuk kaum muda. Melalui Eksprosure saya mendapatkan 5 nilai keutamaan Vinsensius yaitu kesederhanaan, kerendahan hati, kelemahlembutan, matiraga, dan penyelamatan jiwa-jiwa. Saat Rencana Tindak Lanjut kami memilih Pauperibus Evangelizare Misit Me yang berarti aku diutus untuk mewartakan kabar gembira kepada orang-orang miskin.
Sekian dan Terima kasih.
Oleh : Hastiana Rahayuningtyas
Guru SDK St. Aloysius Surabaya yang sedang menjalani tugas Misi di YKBS