PERJALANAN YANG PENUH DENGAN KEAJAIBAN DAN TANTANGAN MENGHIASI TURNEI PEKAN PASKAH KE STASI FRUATA, RIENDO, DAN MARIYEDI

Spread the love

Saat memasuki pekan Paskah dalam perjalanan misi saya di Papua Barat ini. saya ditugaskan oleh Romo Due, Romo Due adalah Romo Kepala Paroki Kritus Terang Dunia Tofoi. saya ditugaskan untuk menemani Romo Dago bersama Suster Elenora untuk melakukan pelayanan misa di tiga stasi yang jauh dari Paroki Tofoi, yaitu Stasi Fruata, Riendo, dan Maryedi. Meskipun jaraknya dekat satu sama lain, perjalanan menuju ke tiga stasi ini tak bisa dianggap remeh. Dalam perjalanan itu, Romo serta Suster menggunakan perahu viber dengan Pace Anis motoris andalan. Sementara itu, saya dan Wilden memilih perjalanan darat dengan motor. Wilden adalah salah satu OMK Kristus Terang Dunia Tofoi yang biasanya ikut membantu perjalanan Turnei bersama Romo dan Suster. Meskipun banyak yang mengatakan bahwa perjalanan menuju Fruata sangat berat karena medan lumpur yang sulit, tekad kami tak tergoyahkan. Setelah melewati tantangan berat di jalan kilo, kami akhirnya sampai di Stasi Yaru, tempat bertemunya dua kelompok kami. Namun, petualangan sesungguhnya baru saja dimulai. Dari Yaru, kami melanjutkan perjalanan menuju Fruata, melewati jalan aspal panjang di tengah hutan yang memakan waktu lebih dari dua jam. Kami berempat Tiba di Fruata pada pukul 18.00 WIT, kami segera mandi, makan, dan beristirahat untuk mempersiapkan diri untuk pelayanan misa Minggu Palma esok paginya. Umat di Stasi Fruata begitu ramah dan hangat, membuat kami merasa diterima dengan baik. Namun, petualangan sebenarnya baru saja dimulai. Kami masih harus melanjutkan perjalanan ke Stasi Riendo dan Maryedi untuk melaksanakan pelayanan misa selanjutnya.

 

Di Riendo, kami dihadapkan pada kejadian tak terduga saat umat ternyata sudah melakukan ibadah sendiri tanpa memberi tahu kami. Kejadian seru lainnya terjadi saat Ibadah Jumat Agung dan Sabtu Suci. Kami dihadapkan pada berbagai kendala, mulai dari ketinggalan barang penting yaitu Sakramen dan Hosti hingga insiden aneh yang melibatkan seorang anak yang diduga kerasukan atau melihat penampakan Bunda Maria.

 

Sedikit cerita Saya dan pengalaman seru saat di Stasi Riendo dengan Suster Elenora, Saat saya dan Suster Elenora hendak berangkat menuju Riendo, saya merasakan kegelisahan yang tak tertahankan. Langit yang mulai diselimuti awan hitam semakin menambah kesan mencekam dalam perjalanan kami. Meski demikian, kami tak punya pilihan selain melanjutkan perjalanan meskipun terpaksa harus menempuh hujan deras. Sampai di Riendo, kami tiba dengan tubuh basah kuyup. Namun, tanggung jawab kami sebagai pelaksana pelayanan misa Sabtu Suci tak bisa ditunda. Meski dalam kondisi yang kurang nyaman, kami tetap melayani umat yang datang, beberapa di antaranya masih mengenakan pakaian adat. Ketegangan semakin terasa saat seorang anak diduga kerasukan atau melihat penampakan Bunda Maria tiba-tiba maju ke altar dengan pengikutnya. Suster Elenora dan saya mencoba menenangkan situasi dengan bertanya kepada anak tersebut, namun jawabannya hanya membuat kebingungan semakin bertambah. Keadaan semakin memanas ketika anak itu tiba-tiba memasuki gereja dan membanting lilin Paskah yang sudah diberkati sebelumnya. Reaksi keras umat membuat suasana yang semula penuh damai menjadi tegang. Suster Elenora berusaha menjelaskan situasi kepada ibu anak-anak tersebut, namun suasana masih tidak kondusif. Saat kami kembali ke penginapan, perjalanan yang sebelumnya dipenuhi dengan kegelisahan terasa semakin suram. Di tengah hutan, kami merasakan kehadiran cahaya putih yang menyilaukan di belakang kami. Pikiran buruk pun menghantui saya, terutama ketika saya melihat sebuah motor mengikuti kami dengan gerakannya yang aneh. Namun, ketakutan saya terbukti sia-sia ketika motor tersebut akhirnya melintas dan meninggalkan kami dengan tanda yang misterius. Setibanya di penginapan, kami bertemu dengan Romo Dago dan Wilden yang sudah menunggu. Dalam perbincangan kami, kami berbagi pengalaman yang kami alami selama perjalanan, mencoba mencari makna dari kejadian-kejadian yang menegangkan itu.

Ketika perjalanan penuh keajaiban dan tantangan ini berakhir, saya menyadari bahwa pelayanan kepada umat tidak pernah mudah. Namun, setiap rintangan dan kejutan adalah bagian dari pengalaman yang membentuk kita menjadi pribadi yang lebih kuat dan berani. Dalam setiap langkah, Tuhan selalu menyertai kita, memberi kekuatan dan keteguhan hati untuk menjalani setiap tugas dengan penuh keyakinan.

 

Oleh : Jemmy Aquariesta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *